Sebelum memulai menulis berbagai hal tentang Mataram, saya akan menulis sejarah Kota Mataram terlebih dahulu.
Raja Mataram (Lombok) selain terkenal kaya raya juga adalah raja yang ahli tata ruang kota, melaksanakan sensus penduduk kerajaan dengan meminta semua penduduknya mengumpulkan jarum. Penduduk laki-laki dan perempuan akan diketahui lewat ikatan warna tali pada jarum-jarum yang diserahkan.
Setelah raja Mataram jatuh oleh pemerintah Hindia Belanda dengan yang menewaskan Jend. P.P.H. van Ham, yang monumennya ada di Karang Jangkong, Cakranegara mulai menerapkan sistem pemerintahan dwitunggal berada di bawah Afdeling Bali Lombok yang berpusat di Singaraja, Bali.
Pulau Lombok dalam pemerintahan dwitunggal terbagi menjadi 3 (tiga) onderafdeling, dari pihak Kolonial sebagai wakil disebut kontrolir dan dari wilayah disebut Kepala pemerintahan setempat (Kps) sampai ke tingkat Kedistrikan. Adapun ketiga wilayah administratif masih disebut West Lombok (Lombok Barat), Middle Lombok (Lombok Tengah), dan East Lombok (Lombok Timur) dipimpin oleh seorang kontrolir dan Kepala Pemerintahan Setempat (KPS).
Untuk wilayah West Lombok (Lombok Barat) membawahi 7 (tujuh) wilayah administratif yang meliputi :
- Kedistrikan Ampenan Barat di Dasan Agung
- Kedistrikan Ampenan Tmur di Narmada
- Kedistrikan Bayan di Bayan Belek
- Asisten Distrik Gondang di Gondang
- Kedistrikan Tanjung di Tanjung
- Kedistrikan Gerung di Gerung
- Kepunggawaan Cakranegara di Mayura
0 komentar:
Posting Komentar