Kota MATARAM

MAJU dan RELIGIUS

Makanan Khas

Siapa sih yang tidak tahu pelecing? Ya, itu merupakan makanan khas di Kota Mataram. Bahan utama pelecing ini terdiri atas kangkung, toge, dan sebagai pelengkap, ditambahkan sambal nyiuh (kelapa yang dibakar terlebih dulu kemudian diparut atau dioseng supaya tahan beberapa jam), serta yang pastinya terdapat sambal yang menambah 
 kenikmatan dari pelecing tersebut. 

Pelecing


















Pelecing akan lebih nikmat lagi jika dipadukan dengan ayam taliwang. Ayam taliwang merupakan ayam kampung yang dibakar maupun digoreng dan diberi bumbu yang hampir mirip dengan pelecing. 

Ayam Taliwang


















Selain pelecing dan ayam taliwang, ada juga makanan ringan yang merupakan makanan khas kota Mataram, yaitu dodol rumput laut. Sebenarnya tidak hanya rumput laut saja, banyak buah-buahan lain yang dijadikan sebagai dodol.Cotohnya buah nangka, tomat, sirsak, dan lain-lain.

Berbagai macam dodol

























Semua makanan khas Mataram ini sangat digemari oleh wisatawan yang datang ke Mataram maupun para penduduk lokal. :)

PELANTIKAN WALIKOTA


7 Juni kemarin penduduk Kota Mataram telah menggunakan haknya untuk memilik Walikota dan Wakil Walikota yang baru. H. Ahyar Abduh - H. Mohan Roliskana (AMAN) memenangkan pilkada tersebut.
Berikut ini adalah beberafa foto yang diambil pada saat pelantikan Walikota dan Wakil Walikota yang baru.

Sekarbela , Mataram Lombok NTB Nusa Tenggara Barat, sebagai sentra kerajinan mutiara lombok, Sejak lama daerah ini menjadi pusat perdagangan perhiasan , emas perak dll., dan setelah komoditi budidaya mutiara di Lombok semakin maju maka daerah ini tidak hanya menjadi sentra kerajianan emas dan perak saja tetapi telah menjadi sentra kerajinan perhiasan mutiara.

Jenis mutiara yang banyak diminati pengunjung kebanyakan yang berjenis mutiara air tawar karena harganya relatif jauh lebih murah, dibandingkan mutiara jenis air laut yang harganya per gram bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

MCC (Mataram Craft Centre)


Mataram Craft Centre (MCC)

Ketenaran Sekarbela sebagai kampung mutiara tidak diimbangi dengan adanya penyediaan sarana dan prasarana pendukung, minimal seperti fasilitas lokasi parkir untuk mobil dan bus-bus berukuran besar contohnya. Padahal kebanyakan pengunjung yang bertandang ke Sekarbela adalah rombongan wisatawan dari luar kota/daerah yang mayoritas menggunakan mobil maupun bus sebagai sarana transportasinya. Ketiadaan  sarana parkir itu diperparah dengan kehadiran cidomo (cikar, dokar, dan mobil alias kereta kuda khas Lombok, red) yang sengaja mangkal dan memenuhi hampir seluruh bahu jalan di jalan utama yang relatif tidak terlalu lebar itu.
Meski demikian, sebenarnya ada juga bentuk kepedulian dari pihak pemkot setempat guna menampung sekaligus meningkatkan kapasitas transaksi dan kunjungan wisatawan ke Sekarbela. Yakni dengan dibangunnya Mataram Craft Centre (MCC) di dekat lokasi utama kampung mutiara itu. Pembangunan gedung bekas areal Pasar Pagesangan yang berlantai dua itu dimaksudkan sebagai pusat pasar seni di Mataram. Namun sayangnya sejak dibuka pada tahun 2004 operasionalisasi MCC terlihat belum efektif.
Dari dua lantai bangunan toko yang lumayan megah dengan simbol di gerbang berupa patung besar seorang perempuan Sasak tengah menyunggi mutiara yang baru dipanen itu hanya 25 persen terisi. Itu pun semuanya berada di lantai bawah.

Kali ini saya ingin singkat-singkat saja. Apa lagi kendaraan tradisional di daerah Lombok kalau bukan cidomo. Cidomo adalah alat transportasi tenaga kuda khas Lombok, tak terkecuali di Kota Mataram yang padat. Cidomo merupakan singkatan dari cikar, dokar, dan mobil (Montor dalam bahasa Sasak)


Cidomo


Secara fisik cidomo mirip dengan delman atau andong. Perbedaannya adalah; delman memakai kayu sebagai rodanya, sedangkan cidomo menggunakan ban bekas.

Sampai saat ini alat transportasi ini masih diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat terutama masyarakat di daerah yang tak terjangkau.